Setelah Pesta Usai


Pesta disebuah hotel yang tidak tergolong mewah telah usai dilaksanakan. Para tamu telah meninggalkan tempat pesta tersebut. Tinggallah piring-piring kotor yang bertebaran diruangan pesta yang tergolong besar tersebut. Banyak juga para tamu yang mengatakan puas dengan pesta tersebut namun ada juga yang merasa kecewa dengan hidangannya.

Jika dibandingkan undangan yang disebar dengan daftar buku tamu, ternyata banyak juga tamu yang telah mendapatkan undangan enggan untuk menghadiri pesta tersebut. Entah apa yang ada dibenak tamu yang tidak mau menghadiri pesta, mungkin menu makanan yang disajikan tidak sesuai selera atau karena mereka sudah malas untuk menghadiri pesta yang tempatnya sudah berulang kali mereka kunjungi.

Piring-piring kotor yang tergeletak itu masih belum ada yang bertanggung jawab untuk membereskannya. Semua dibiarkan ditempatnya dan malah dipermasalahkan siapa yang bertanggung jawab membersihkan piring kotor tersebut.

Yah...setelah pesta demokrasi kemarin dimana kita memilih calon legislatif sesuai hati nurani, seperti biasa tentu membuka masalah baru. Piring kotor yang saya ibaratkan kecurangan-kecurangan yang terjadi serta masih besarnya prosentase GOLPUT (tamu yang diundang tapi tidak menghadiri pesta) tentu bisa dijadikan cermin untuk pesta yang akan datang. Tamu yang diundang namun tidak menghadiri pesta (para pemilih) karena bosan dengan menu-menu yang itu-itu saja tentu juga menjadi pelajaran berharga dimasa mendatang bagi partai-partai peserta pemilu agar menghadirkan nuansa baru (bukan bikin partai baru) dengan berkampanye yang sesuai tanpa janji-janji manis yang berlebihan.

Sebagai salah seorang anggota KPPS (pelayan pesta) saya pun merasakan masih banyaknya kekurangan dari pihak panitia penyelenggara. Tidak adanya formulir rekapitulasi (Model C) DPR Pusat di TPS yang saya layani membuat pusing tujuh keliling, sehingga saya dan teman-teman membuat sendiri. Model C6 (surat pengantar penyerahan hasil perhitungan suara) pun tidak ada.

Mudah-mudahan untuk pesta yang akan datang, menu yang disajikan akan berbeda dari menu saat ini sehingga akan banyak mengundang kehadiran dari tamu yang di undang.
Share on Google Plus

About hw

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

11 komentar:

  1. wew.. iya nih.. menu sekarang kayanya kurang enak he..he..

    BalasHapus
  2. wah jadi panitia juga ya??? salut neh :)

    BalasHapus
  3. Kapan yah KPU profesional hmm?

    BalasHapus
  4. Hmmm... kalo ingat pemilu kemarin, saya langsung sebel lagi. Gak dapat undangan dari RT! Udah gitu dia lepas tangan...
    Mo ngantri pake ktp, waktunya gak cukup karena harus buru2 kejar pesawat. Dasar.

    BalasHapus
  5. Wah,aku malah tidak menikmati menunya sama sekali :(, mencium baunya saja enggak

    BalasHapus
  6. Mudah2an Pilpres nanti lebih baik dan rapi

    BalasHapus
  7. biasalah.. yang menang kalem, yang kalah protes.,.. heheh

    BalasHapus
  8. kayaknya pesta yg akan datang bakal begini2 aja deh. beberapa tahun terakhir inni negara kita udah berapa kali bikin acara kayak gini. dari pilkada sampai pilpres masalahnya tetep sama ajah. gk bisa belajar dari yg lalu. pestanya buuuubaaar :D

    BalasHapus
  9. saya tidak bisa menikmati menunya sama sekali. saya tidak terdaftar sebagai pemilih. :(

    BalasHapus
  10. ada kok mas coba cek disini http://www.yusaindera.com/2008/02/links.html atau ditop menu friends link..

    BalasHapus

Berilah Komentar yang Bagus, agar kita bisa saling menghormati